Pengertian algoritma sangat lekat dengan kata logika, yaitu kemampuan seorang
manusia untuk berfikir dengan akal tentang suatu permasalahan menghasilkan sebuah
kebenaran, dibuktikan dan dapat diterima akal, logika seringkali dihubungkan dengan
kecerdasan, seseorang yang mampu berlogika dengan baik sering orang menyebutnya sebagai
pribadi yang cerdas. Dalam menyelesaikan suatu masalahpun logika mutlak diperlukan.
Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. Penalaran adalah salah satu bentuk
pemikiran. Pemikiran adalah pengetahuan tak langsung yang didasarkan pada pernyataan
langsung pemikiran mungkin benar dan mungkin juga tak benar. Definisi logika sangat
sederhana yaitu ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir
valid menurut aturan yang berlaku. Pelajaran logika menimbulkan kesadaran untuk
menggunakan prinsip-prinsip untuk berfikir secara sistematis.
Logika berasal dari dari bahasa Yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu.
Logika dapat diartikan ilmu yang mengajarkan cara berpikir untuk melakukan
aksi dengan tujuan tertentu.
Algoritma berasal dari nama seorang Ilmuwan Arab yang bernama
Abu Ja‟far Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi penulis buku berjudul
Al Jabar Wal Muqabala (Buku Pemugaran dan Pengurangan).
Kata Al Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang
kemudian lambat laun menjadi Algorithm diserap dalam bahasa
Indonesia menjadi Algoritma. Algoritma dapat diartikan urutan langkah-langkah
(instruksi-instruksi / aksi-aksi) terbatas untuk menyelesaikan suatu
masalah. Meski demikian terdapat beberapa definisi algoritma yang lain. Diantaranya menurut
Rinaldi Munir, algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang
disusun secara sistematis. Sedang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi algoritma
adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Menurut tim
Gunadarma:1988, algoritma adalah suatu himpunan berhingga dari instruksi-instruksi yang
secara jelas memperinci langkah-langkah proses pelaksanaan, dalam pemecahan suatu
masalah tertentu, atau suatu kelas masalah tertentu, dengan dituntut pula bahwa himpunan
instruksi tersebut dapat dilaksanakan secara mekanik. Dari pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Logika danAlgoritmaadalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian
suatu masalah berdasarkan urutan langkah-langkah terbatas yang disusun secara sistematis
dan menggunakan bahasa yang logis dengan tujuan tertentu.
Untuk lebih mudah memahami arti dari algoritma dicontohkan sebuah permasalahan
penukaran isi dari dua gelas. Diberikan dua buah gelas A dan B, gelasA berisi air teh dan
gelasB berisi air kopi. Pertukarkan isi gelas tersebut sehingga menghasilkan gelasA yang
semula berisi air teh menjadi berisi air kopi dan gelasB yang semula berisi air kopi menjadi
berisi air teh. Ilustrasi permasalahan ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1. Penukaran gelas isi gelas A dan gelas B.
Cara penyelesaian permasalahan ini adalah sebagai berikut. Untuk mempertukarkan
isi gelasdengan benar, maka diperlukan gelastambahan yang kita namakan gelasCsebagai
tempat penampungan sementara.Berikut Algoritmanya:
- Siapkan gelas cadangan C
- Tuangkan air teh dari gelas A ke dalam gelas C (gelas A menjadi kosong).
- Tuangkan air kopi dari gelas B ke dalam gelas A (gelas B menjadi kosong).
- Tuangkan air teh dari gelas C ke dalam gelas B.
Ilustrasi langkah-langkah algoritma
dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2. Langkah-langkah penukaran gelas
isi gelas A dan gelas B.
Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa penyelesaian permasalahan penukaran isi
dua buah gelas sangat sederhana. Disini digunakan urutan langkah yang masuk akal atau
logis sehingga isi dari kedua nya sudah berpindah media, dari A ke B dan B ke A. Inilah yang
dinamakan “Algoritma”, urutan penyelesaian sebuah permasalahan dengan urutan dan
langkah yang logis dan masuk akal menghasilkan sesuatu langkah yang benar.
Contoh lain penggunaan logika dan algoritma adalah membuat algoritma untuk
menghitung luas lingkaran, caranya:
- Menentukan nilai jari-jari (r) lingkaran.
- Menentukan nilai phi.
- Menghitung luas lingkaran dengan cara mengkalikan nilai jari-jari (r) dengan (r) lalu dikalikan dengan nilai phi.
- Maka luas lingkaran ditemukan.
- Selesai.
Saat menggunakan logika, sebaiknya jangan berfikir terlalu rumit tentang
sebuah masalah, karena belum tentu masalah itu serumit yang kita pikir. Pikirkan hal yang
paling sederhana untuk menyelesaikan masalah itu, sehingga tidak terjebak dalam pikiran
rumit yang dibuat sendiri. Meski demikian jangan meremehkan masalah sekecil apapun, tapi
berfikir sederhana untuk menghasilkan solusi yang efektif
Dalam menentukan algoritma untuk menyelesaikan suatu permasalahan, mungkin kita dihadapkan oleh beberapa pilihan algoritma. Oleh karena itu kita harus memiliki rambu-rambu dalam menentukan pilihan algoritma. Pertimbangan dalam pemilihan algoritma adalah pertama, algoritma haruslah benar. Artinya algoritma akan memberikan keluaran susuai seperti yang diharapkan dari sejumlah masukan yang diberikan.
Tidak peduli sebagus apapun algoritma, jika memberikan keluaran yang salah, maka sudah pasti algoritma tersebut bukanlah algoritma yang baik. Pertimbangan kedua yang harus diperhatikan adalah kita harus mengetahuiseberapa baik hasil yang dicapai oleh algoritma tersebut. Hal ini pentingterutama pada algoritma yang memerlukan aproksimasi hasil yaitu algoritma yang hasilnya hanya berupa pendekatan. Algoritma yangbaik harus mampu memberikan hasil yang sedekat mungkin dengan nilaiyang sebenarnya.Ketiga adalah efisiensi algoritma. Efisiensi algoritma dapat ditinjau dari dua hal yaitu efisiensi waktu dan memori. Meskipun algoritma memberikan keluaran yang benar atau paling mendekati, tetapi jika kita harus menunggu lama untuk mendapatkan hasil semisal berjam-jam untuk mendapatkan keluarannya maka biasanya algoritma tersebut biasanyatidak akan menjadi pilihan utama, setiap orang menginginkan keluaran yang relatif cepat. Begitujuga dengan memori, semakin besar memori yang terpakai maka semakin jelek algoritma tersebut.Dalam kenyataannya, setiap orang bisa membuat algoritma yang berbeda untuk menyelesaikan suatu permasalahan, walaupun terjadi perbedaandalam menyusun algoritma, tentunya kita mengharapkan keluaran yang mirip atau sama. Jika dihadapkan pada permasalahan seperti ini maka sebaiknya pilih
algoritma yang paling efisien dan cepat.
Tujuan dari belajar logika dan algoritma adalah agar dapat membiasakan diri melakukan suatu perencanaan apabila menyelesaikan suatu masalah.Karena suatu permasalahan yang diselesaikan dengan suatu perencanaan yang matang maka akan mendapatkan solusi yang lebih optimal dibandingkan menyelesaikan masalah tanpa menggunakan suatu perencanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar